Tes DNA dan Mayat yang Terdampar: Perjuangan Ukraina untuk Memberi Nama Orang Matinya

Berdasarkan peraturan militer Ukraina, komandan tempur tidak diwajibkan untuk berbicara dengan anggota keluarga tentang orang hilang, kata Yatsenko, juru bicaranya. Kementerian Pertahanan, katanya, menyimpan peta sisa-sisa pasukan Ukraina di medan perang di antara parit-parit, dengan harapan dapat mengambilnya kembali ketika garis pertahanan berpindah.

Pada awal perang, tentara menerima laporan saksi mengenai kematian tentara lain. Namun kesalahan berulang kali muncul. “Selama pertempuran sengit, beberapa tentara mungkin kehilangan kesadaran, rekan-rekannya mengira dia meninggal, dan orang Rusia kemudian menemukannya,” kata Olena Bieliachkova, yang bekerja untuk kelompok Ukraina yang membantu keluarga tentara yang hilang atau tawanan perang.

Akibatnya, militer Ukraina kini bersikeras melakukan penyelidikan panjang terhadap dugaan kematian, yang berarti banyak keluarga bisa hidup dalam ketidakpastian yang menyiksa selama berbulan-bulan. Bagi keluarga, ada pertimbangan finansial atas penundaan tersebut, dan juga pertimbangan emosional; kerabat tentara yang gugur menerima 15 juta hryvnia, atau sekitar $386.000, yang dibayar secara mencicil.

Kerabat seorang tentara dapat mengajukan ke pengadilan dengan bukti kematian untuk mencoba mendapatkan konfirmasi resmi, namun proses ini memerlukan komisi militer untuk menyelidiki setiap kasus, yang memakan waktu dua hingga enam bulan.